Mengabarkan anak dengan Al-Qur’a
(Dr Hamdan Rajih)
Kepada umat islam, Allah telah
menganugerahkan kitab agung yang memuat firman-firman-Nya
(QS Al-Maidah :15-16). Al-qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan oleh
Allah kepada nabi terbaik, yang diutus kepada umat terbaik dengan membawa
syariat terbaik, yang diturunkan melalui malaikat Jibril. Dibaca dengan mulut
terpelihara, rapi dalam hati, tertulis di mushaf-mushaf sampai kepada kita
dengan jalan tawatur (mata rantai penyampai yang banyak dan tidak terputus),
membacanya termasuk ibadah, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan
surat An-Nas (QS As-Syuara:192-195). Allah menurunkan nya agar kitab tersebut
menjadi pedoman hidup bagi umat islam dan sebagai petunjuk bagi seluruh umat
manusia. Sudah banyak yang mengetahui dan memahami tentang efektifitas
penggunaan Al-Qur’an dalam membimbing anak-anak kepada aqidah yang benar. Cara yang
mereka pakai diantaranya dengan meyakinkan ayat-ayat Al-Qur’an kepada anak
sejak mereka masih kecil. Dalam mebacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang perlu
diprioritaskan adalah surat Al-Fatihah. Adapun cara-cara yang lain adalah
menanamkan cinta kepada Allah.
Ada 10 hal menurut Ibnu Qoyyim yang bisa melahirkan
rasa cinta kepada Allah SWT.
1. Membaca
Al-Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya.
2. Mengadakan
pendekatan kepada Allah dengan mengerjakan sholat-sholat sunah, karena ia bisa
mengantarkan pelakunya pada tingkat Mahabbatullah.
3. Menggemakan
dzikir dengan mulut, hati dan perbuatan di setiap waktu dan keadaan, sebab cinta
ini akan tumbuh sesuai dengan kuantitas dan kualitas dzikir itu sendiri.
4. Mendahulukan
cinta kepada-Nya dibandingkan nafsu dengannya pada saat terjadi peperangan
antara dirinya menawan hawa nafsu.
5. Mengonsentrasikan
hati untuk melihat dan memahami nama dan sifat Allah, sebab siapa yang
mengenalinya melalui nama dan sifat-sifatnya pasti akan mencintai-Nya.
6. Melihat
dan mengenang segala kebaikan dan karunia-Nya baik yang tampak maupun yang
tidak tampak.
7. Mendahulukan
hati secara utuh dihadapan-Nya.
8. Berduaan
dengan Allah (ditempat yang sepi) pada jam-jam turunnya ilahi untuk bermunajat,
membaca Al-Qur'an, menghadirkan hati, dan berperilaku mulia.
9. Duduk
bersama para Muhibbin (orang-orang
yang memiliki rasa cinta kepada Allah) yang penuh kejujuran serta merekam semua
perkataan dan pesan-pesan suci mereka.
10. Menjauhkan diri dari segala yang bisa
menyebabkan terhalang nya hati dengan Allah.
Apabila kita membaca Al-Qur’an dengan merenungi
maknanya, maka kita akan sepakat bahwa
hal tersebut memang sangat layak dan sesuai untuk anak-anak, sebab Al-Qur’an adalah firman
Allah. Barangsiapa yang mencintai Al-Qur’an, maka ia akan dicintai Allah.
oleh: Muhammad baqin
kelas Alfiyah di PPM Aswaja Nusantara
sekolah : MA Nur Iman Mlangi
kelas Alfiyah di PPM Aswaja Nusantara
sekolah : MA Nur Iman Mlangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar