nu

nu

NOTULEN KAJIAN “Fight Drugs Abuse!!!”

NOTULEN KAJIAN
“Fight Drugs Abuse!!!”

Hari, tanggal               : Sabtu, 21 Maret 2015
Tempat                        : Pondok Pesantren Aswaja Nusantara
Waktu                         : 20.00 – 22.30 WIB
Tema                           : Penyalahgunaan Narkoba
Pembicara                    :Feryan Harto Nugroho, Ketua DPD Granat DIY
Peserta                         : Santri putra-putri Aswaja Nusantara
Tujuan                         : Memberikan pemahaman kepada para remaja di kalangan pesantren  mengenai legalitas, jenis jenis, bentuk penyalahgunaan dan dampak penyalahgunaan narkoba.

Pokok pokok isi materi           :   
·         Gerakan Nasional Anti Narkoba Indonesia (Granat) merupakan Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang berdiri pada tahun 1999 yang memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
·         Organisasi ini memiliki dua divisi, pemberentasan dan pencegahan.
·         Organisasi ini hanya menerima pendanaan dari sumber yang sah dan tidak mengikat.
·         Mengapa narkoba perlu diperangi, salah satu dari banyak alasannya adalah karena narkoba merusak otak dan menjauhkan seseorang dari agama.
·         Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ada sebanyak 3,1% orang pecandu narkoba menurut data yang diperoleh dari DIRRES NARKOBA DIY
·         Apakah narkoba ilegal atau legal? Narkoba legal ketika difungsikan untuk kegiatan medis seperti obat bius, obat penenang atau untuk tujuan penelitian.
·         Narkoba menjadi ilegal ketika disalahgunakan penggunaannya.
·         Narkoba adalah narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya sama halnya dengan NAPZA, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
·         Bahan pembuat narkotika 75% berasal dari tumbuhan. Contoh narkotika: ganja, kecubung, ophium atau tanaman yang menjadi bahan baku pembuatan kokain, heroin, morfin dan obat bius lainnya dengan cara diambil getahnya dan dibiarkan beberapa hari untuk kemudian diolah.
·         Narkotika jenis lain adalah putaw yang merupakan turunan heroin, dimana sesungguhnya hanya ada 2% heroin sebagai bahan pembuat yang kemudian ditambahkan bahan bahan lain.
·         Dijumpai fakta bahwa 98% pengguna putaw merupakan ‘pendonor’ HIV Aids.
·         Hal tersebut bisa terjadi karena penggunaan putaw yang melalui jarum suntik.
·         Ilustrasi penggunaan putaw:
A membeli putaw, yang biasanya dalam penggunaannya ditambahkan air atau alkohol. A memasukkan putaw ke tubuhnya melalui jarum suntik, yang dimana sering dijumpai bahwa jarum suntik yang digunakan para pengguna putaw jarang sekali diganti karena alasan ekonomis, hemat. Setelah putaw masuk ke tubuhnya, A kemudian menarik darahnya. Darah tersebut diberikan kepada pengguna lain, begitu seterusnya hingga pada pengguna terakhir. Para pengguna putaw selain memiliki resiko tinggi terinfeksi HIV Aids, apabila darah yang masuk ke tubuh mereka tidak cocok makan akan terjadi pembusukan pada tubuh.
·         Untuk narkotika jenis heroin dan morfin penggunaan dengan cara dihisap melalui hidung. Ciri ciri pengguna biasanya mereka akan terjangkit sinus dan memiliki kebiasaan untuk memegang megang hidungnya tanpa sadar seperti saat ia menggunakan heroin dan morfin.
·         Psikotropika merupakan zat adiktif yang 75% bahan pembuatnya merupakan bahan kimia dengan ciri khas akan membuat penggunanya menjadi hiperaktif. Contoh psikotropika, sabu sabu, ecstasy.
·         Terdapat bukti nyata penggunaan psikotropika di daerah DIY di salah satu sekolah. Biasanya mereka yang melakukan tindakan pengklithian terlebih dahulu memakai psikotropika sehingga mereka menjadi hiperaktif dan tidak memiliki rasa takut.
·         Jenis pskitropika yang biasa dikonsumsi adalah sabu yang penggunaanya menggunakan alat yang disebut ‘bong’ kemudian LSD (lysergic acid diethylamide) yang biasanya dijual dalam bentuk lembaran seperti kertas yang cara pemakaiannya dengan menempelkan satu keping LSD pada lidah yang kemudian akan larut.
·         Yang termasuk dalam golongan zat adiktif adalah semua jenis minuman keras, bahan bahan adiktif yang terdapat didalam kopi, teh dan rokok, bahan bahan yang mudah menguap biasanya terdapat pada bensin,alkohol, lem kayu dan bahan bahan yang terdapat dalam kecubung.
·         Legal drugs adalah barang yang dapat menimbulkan kecanduan atau ketergantungan tetapi diresmikan oleh pemerintah karena membayar pajak dan terlokalisir.
Diskusi dan tanya jawab:
Tim GRANAT
Dicky
·         Motivasi untuk sembuh?
Masih memiliki adik dan sudah tidak ada orang tua.
·         Narkoba yang dulu dipakai?
Semua,kecuali putaw, karena takut jarum suntik.
·         Efek yang paling terasa sampai saat ini setelah berhenti menjadi pemakai?
Bingung untuk mengungkapkan dan mengingat sesuatu.
·         Apa yang terjadi waktu sakaw?
Emosi naik turun
Rizaky
·         Sejak kapan menggunakan narkoba?
Mulai memakai sejak SD, awalnya rokok kemudian ganja. Dari SMP sampai kuliah menjadi pengguna setia heroin. Mulai menggunakan jarum suntik kelas tiga SMP sebelumnya mengkonsumsi dengan cara hisap.
·         Kenapa memakai narkoba?
Ingin dianggap anak gaul,agar mendapat pengakuan dari komunitas.
·         Pernah masuk rehab?
Empat kali masuk rehab termasuk beberapa kali masuk pondok pesantren. Baru menemukan motivasi yang kuat untuk berhenti setelah mendapat therapeutic rehab di Pengasih, Malaysia.
·         Tujuan berhenti?
Ingin membina sebuah keluarga. Selama menjadi pengguna narkoba hubungan seksual bebas.
·         Hambatan ketika ingin berhenti?
Bertemu kembali dengan teman yang dulu memakai narkoba, ketika keluar di masyarakat dikucilkan.
·         Motivasi setelah bebas dari narkoba?
Sebagai orang yang pernah mengonsumsi narkoba, saya sering mengalami skip atau lupa dengan hal yang akan diomongkan, tapi saya tidak mau kalah dalam berkompetisi dengan orang yang tidak pernah memakai narkoba. Malah, ketika saya dulu mengonsumsi narkoba maka pikiran akan menjadi kosong dan ditempat rehabilitasi terkahir hal tersebut dimanfaatkan sebagai saran penanaman doktrin doktrin yang positif sehingga setelah keluar dari panti rehabilitasi saya siap bersaing dengan masyarakat. Narkoba itu tidak enak dan efek sosialnya membutuhkan penanganan yang extraordinary. Saya sudah 13 tahun bersih dari narkoba, namun sugesti untuk menggunakan kembali tidak akan pernah hilang seumur hidup.
ASWAJA NUSANTARA
Afif Luthfi, Demak
·         Dikatakan bahwa dunia narkoba adalah dunia dengan kreatifitas tingkat tinggi. Bentuk kekreatifitasan dalam mengedarkannya dalam bentuk apa saja?
Semua  barang bisa dijadikan sarana untuk mengedarkan narkoba. Sekarang ini bisa kita temui dalam bentuk permen. Jadi sebaiknya jika menemui merk yang tidak jelas atau tidak terkenal di pasaran sebaiknya dihindari.
·         Adakah titik temu penanganan narkoba?
Tidak ada titik temu dalam penganan narkoba, kalo sudah ada pasti sekarang sudah tidak ada orang yang memakai narkoba. Peraturan perundangan tentang narkoba juga tidak jelas. Kita punya unadang undang tentang narkotika nomor 35 tahun 2009, yang tidak lengkap dan juga tidak jelas dalam memisahkan antara pecandu sebagai korban atau sindikat. Kita memerlukan perundangan yang lebih jelas.

Mustafied, Yogyakarta
·         Dikatakan bahwa terdapat 3,1% warga Yogyarta yang merupakan pemakai narkoba. Data tersebut didapat darimana? Adakah data statistik yang lebih mendetail?
Data tersebut didapat dari pemerintah pada tahun 2014 dari DIRRES NARKOBA DIY, Data Ungkap KSS DITRESNKB Polda DIY dan Jajaran. Jumlah tersangka untuk Yogyakarta sebanyak 505 dengan jumlah kasus sebanyak 391. Para pemakai lebih banyak menggunakan ganja, putaw dan psikotropika. Terungkap juga bahwa jumlah pemakai tersebut menurun dan jumlah pengedar naik. Untuk golongan tersangka, mahasiswa dan wirswasta mengalami kenaikan.
Pemerintah mengeluarkan data pemakai sebanyak 3,1%, GRANAT berani bilang 3,7% hingga 4%. Mengapa? Karena hal ini seperti fenomena gunung es. Data yang didapat pemerintah berasal dari para pelaku yang ditangkap, yang masih merupakan bagian atas gunung, sementara bagian bawah gunung tersebut yang tidak kelihatan atau pelaku yang masih bebas tentu jumlahnya masih banyak.
·         Bagaimana strategi pengedar narkoba di Yogyakarta? Agar para santri juga bisa mengidentifikasi hal tersebut lebih awal.
Pengedar biasanya dicari untuk orang orang yang membutuhkan biaya hidup secara cepat sementara mengedarkan narkoba sangat menguntungkan dari sisi ekonomi dengan iming iming materi berjumlah sangat besar. Sementar pengguna narkoba biasanya adalah orang orang yang mempunyai tekanan hidup tinggi atau memang mereka senang berhura hura.
Biasanya seorang pemakai yang kemudian menjadi pengedar bisa memahami bahasa tubuh pemakai narkoba dengan sempurna.
Bagaimana mengidentifikasi peredaran gelap narkoba? Bisa dilihat apabila ada seseorang di tempat kita tinggal yang tidak menetap dan hilir mudik dengan tujuan tidak jelas kita sebaiknya berhati hati dengan orang tersebut.

Soni Mijaya, Banten
·         Apakah GRANAT berafiliasi dengan pemerintah?
GRANAT adalah non-governmental organization. GRANAT adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial. 60-70% anggota GRANAT malah dari kalangan berumur. Tahun 2012 GRANAT mencoba merekrut kalangan mahasiswa.
·         Aksi apa yang telah dilakukan GRANAT selama ini dalam memerangi penyalahgunaan narkoba? Setelah bertahun tahun kenapa jumlah pemakai masihbanyak?
GRANAT satu satunya ormas yang memiliki divisi pemberantasan. Ketika pengguna narkoba bukan pengedar, maka tidak akan ditangkap malah akan kami lindungi dan diajak rehabilitasi.
Peredaran narkoba tidak akan mungkin 0. Yang bisa kami lakukan hanyalah mengurangi.

Zain Aprilia Rahmawati, Padang
·         Pecandu narkoba sangat susah untuk berhenti, ketika seseorang memutuskan berhenti untuk menjadi pecandu apa motivasi mereka untuk berhenti?
Terkadang pengguna narkoba ingin berhenti karena lelah. Perlu diingat bahwa yang bisa menyembuhkan kamu dari narkoba adalah dirimu sendiri, kemauan sendiri. Masa recovery (berhenti) pengguna narkoba adalah seumur hidup dan dalam waktu satu detik para pengguna bisa memakai  narkoba lagi apabila ada sugesti. Saran dari kami apabila kamu punya orang terdekat yang memakai narkoba kamu hanya punya 3x kesempatan untuk mengingatkan, setelah itu tinggalkan atau minta pertolongan pihak expert.


Meraba Indonesia

Judul buku      : Meraba Indonesia
Pengarang       : Ahmad Yunus
Penerbit           : Serambi
            Sebuah perjalanan mengelilingi Indonesia dilakukan oleh dua wartawan bernama Farid Gaban dan Ahmad Yunus dalam rangka mengekspos segala kekayaan yang Indonesia miliki. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan aneka ragam budaya dan kekayaan alam yang melimpah. Namun, semua itu tidak menjamin dapat rakyatnya hidup sejahtera, bahkan kondisi yang ada sekarang justru sebaliknya. Mayoritas penduduknya hidup dalam kemiskinan dan masalah yang ada kian bertumpuk.
            Penjajahan Belanda merupakan salah satu penyebab dari beberapa masalah yang tanggung oleh bangsa Indonesia saat ini. Salah satunya adalah terpusatnya segala aspek pembangunan di pulau Jawa yang mengakibatkan tidak meratanya pembangunan ekonomi, sosial, maupun budaya di tanah air. Pembangunan–pembangunan Belanda yang hanya mementingkan keuntungannya semata dan tidak memikirkan akan nasib negara jajahannya di masa depan. Berbeda halnya dengan Inggris. Inggris membangun wilayah jajahannya dengan memikirkan masa depan dan potensi daerah tersebut sehingga sekarang negara bekas jajahannya menjadi negara yang sangat maju, seperti halnya Amerika serikat dan Singapura.
            Perjalanan itu di lakukan dengan hanya berbekal alat-alat sederhana dan cuma mengandalkan sepeda motor dengan cc rendah. Banyak pengalaman yang mereka dapatkan selama pejalanan ekspedisi itu. Misalnya, mereka berhasil mengungkap bagian dari wilayah Indonesia yang tak terjangkau oleh tangan pemerintah yang masih terjaga keasriannya.
            Perjalanan tersebut dimulai dari eksplorasi ke pulau Sumatra, kemudian lanjut ke pulau Kalimantan, Papua, dan kembali lagi ke Jawa. Di Sumatra, perjalanan yang kadang tidak di dukung oleh akses jalan yang kebanyakan masih berupa tanah bebatuan membuat perjalanan mereka terasa sangat melelahkan. Tapi semua itu terobati saat mereka melihat pemandangan alam Indonesia yang sangat menakjubkan baik darat maupun laut.
Masih ada banyak sekali pulau – pulau di tanah air yang tidak dikenal oleh masyarak Indonesia sendiri. Salah satunya adalah pulau Enggano yang dulunya pernah di singgahi Portugis. Portugis awalnya mengira pulau tersebut adalah Maluku yang sangat terkenal dengan hasil rempah-rempahnya. Akan tetapi, setelah mengelilingi pulau tersebut mereka baru menyadari bahwa mereka keliru. Kebutuhan pokok di pulau Enggano sangat mahal karena harus dipasok dari Bengkulu terlebih dahulu. Di sana terdapat rumah sakit, tapi letaknya di tengah hutan. Sehingga, rumah sakit tersebut tidak terawat dan terbengkalai. Itulah salah satu nasib dari salah satu pulau terluar Indonesia.
Perjalanan terus berlanjut ke pulau-pulau lain. Ekpedisi akhirnya mampir di suku Mentawai yang terkenal dengan budaya tattoo. Bagi masyarakat Mentawai, tattoo merupakan tanda dewasa bagi anak laki-laki. Selain di kenal dengan tattoonya, Mentawai juga memiliki tingkat keanekaragaman fauna yang luar biasa. 60 % hewan di  pulai ini merupakan satwa endemik. Namun sayangnya, banyak dari mereka yang malah di perjual-belikan secara illegal.
Dari Perjalanan ini tidak hanya ditemui kebudayaan-kebudayaan unik, tempat-tempat yang indah, ataupun satwa langka, tapi juga tempat-tempat bersejarah. Misalnya, saat di Bukit tinggi, mereka menemukan rumah Tan Malaka, Hatta, Syafruddin. Tak hanya sekedar berkunjung, mereka juga berkesempatan menginap salah satu bangunan bersejarah tersebut.
Ekspedisi mereka berlanjut ke salah satu pulau terbesar di Indonesia, Kalimantan. Di sana, musim kemarau bisa menjadi tantangan karena kebakaran hutan akan mudah terjadi dan menjalar dengan cepat. Selain masalah kebakaran hutan, Kalimantan juga dihadapkan dengan keberadaan hutan alam yang kian berkurang luasnya. Sebagian besar hutan di Kalimantan telah berubah menjadi perkebunana sawit. Oleh karena itu, sebagai masyarakat etnik asli Kalimantan, Suku Dayak yang berada di desa masih menjaga keasrian hutannya. Bagi mereka, hutan memberikan kehidupan.
Akhirnya, setelah mengenal beberapa budaya dan tempat di Kalimantan, perjalanan mereka berlanjut menuju Ketapang. Ketapang adalah pulau yang mempunyai hutan yang lebat dan aliran sungai yang deras. Selain itu, pulau ini juga memiliki kebun kelapa sawit yang begitu luas. Saking luasnya, sampai-sampai mereka butuh waktu selama 6 jam perjalanan bermotor untuk keluar dari perkebunan sawit tersebut.
Miangas merupaka pulau yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Filipina. Kondisi di sana begitu memprihatinkan. Pernah direncanakan pembangunan bandara dan masyarakat setempat pun menyambutnya dengan positif. Mereka rela melepas tanahnya untuk kemajuan tanah kelahiran. Namun, pembangunan tersebut hanyalah rencana belaka dan tidak ada hasilnya. Selain itu, banyak bangunan fisik yang didirikan oleh pemerintah menjadi terbengkalai dan rusak. Ekonomi di pulau ini menjadi lumpuh semenjak ada isu bahwa Miangas menjadi jalur dan tempat keberadaan teroris dari Filipina. Banyak fakta terpendam yang mereka ketahui dari ekspedisi mengelilingi Indonesia ini.
            Papua menjadi destinasi selanjutnya. Pulau imi merupakan pulau terbesar ke dua di dunia setelah Greenland. Pulau ini merupakan pulau yang mengandung cukup banyak misteri terutama di pulau-pulau kecil di sekitarnya. Salah satunya adalah Raja Ampat yang terdiri dari gususan 600 pulau-pulau kecil. Budaya yang masih kental yang mereka temui di sana membuat pengetahuan mereka tentang Indonesia semakin bertambah.
            Terakhir, Farid dan Yunus kembali ke pulau jawa. Mereka mengunjungi tempat meluapnya lumpur Lapindo. Mereka penasaran  dengan kejadian yang menyengsarakan banyak orang dan seakan membunuh kehidupan di Sidoarjo.

            Perjalanan mereka berlangsung selama satu tahun penuh dengan mengendarai sepeda motor. Dari perjalanan itu, ada banyak cerita-cerita yang di dapat dari orang-orang yang mereka wawancarai.  Semua itu ditulis Farid dan dan dibukukan sehingga terbitlah buku tentang perjalanan mereka berdua yang menakjubkan tentang Indonesia.

di ringkas oleh : Siti Khoeriyah 
kelas XII di MAN Godean
santri PPM aswaja nusantara

Lelaki dilarang menangis

     Lelaki dilarang menangis
   ~Aliansyah Jumbawuya~
Di ringkas oleh : Baity Rahmah
kelas X di MA Nur Iman   
Setiba di Amuntai, aku tidak singgah dulu ke rumahku di Kotaraja, melainkan langsung meluncur ke rumah sakit Pembalah Batung. Rasa capek setelah menempuh perjalanan empat jam dari Banjarmasin seperti tak kurasakan. Aku sudah tak sabar lagi ingin mengetahui keadaan Uma. Sesampai di ruangan nomor 7 tampak beberapa kerabatku bergerombol. Aku segera masuk. Kulihat Uma terbaring lemas di ranjang. Kontan aku mendekat lalu menggenggam dan mencium tangannya.
Uma sempat menanyakan kapan kedatanganku ke rumah sakit. Betapa susahnya Uma mengeluarkan kata kata. Ingin sekali aku bertanya panjang lebar tentang kondisinya. Namun mengetahui kondisi Uma, aku mengurungkan niatku. Tubuhnya bertambah kurus, kurus sekali. Wajahnya pucat. Rambutnya pun kian menipis karena sering rontok. Kata dokter, Uma mengidap komplikasi penyakit, terutama diabetes dan hipertensi yang cukup parah.
”Pa-naas,” rintih Uma.
Seingat dan setahuku, Uma jarang bahkan mungkin tak pernah mengeluh. Kalau Uma sampai berkata seperti itu, tentu betapa sakit apa yang sedang Uma rasakan. Mendengar itu, aku tak kuasa menahan buliran air mata. Aku menangis sesenggukan. Sekilas kulirik Abah diam membeku di pojok ruangan dengan tatapan yang sulit kutafsirkan. Usai membasuh mukaku yang sembab, aku diajak abah keluar, duduk di pojok taman mungil yang agak sepi. Kupikir Abah akan menjelaskan tentang keadaan Uma,ternyata bukan.
”Lelaki itu tidak boleh cengeng, harus kuat dan tegar, pantang mengeluarkan air mata. Bukankah ini sudah sering Abah ingatkan sejak dulu? Apa kau lupa?” Abah mengingatkanku.
Sebenarnya aku ingin menyanggah, tapi suasananya belum tepat. Aku baru saja pulang, tidak tepat mesti berdebat dengan Abah saat ini. Jadi, lebih baik aku memilih diam.
”Kesedihan tidak perlu dibarengi dengan air mata. Tangisan sekeras apapun tidak akan mengubah keadaan, justru bisa melemahkan bahkan menambah kepanikan dan kekalutan. Lain kali simpan saja air matamu. Abah tidak senang melihat anak lelakinya jadi lembek dan rapuh. Beruntung tadi ketiga adikmu sudah pulang. Jika tidak, mereka pasti akan terpengaruh ikut-ikutan sedih”, tegas Abah.
”Menurut Ulun, menangis itu hal yang manusiawi. Coba,siapa yang tidak pernah menangis?” Akhirnya aku angkat bicara.
“Dulu waktu nenekmu meninggal, Abah tidak menangis. Begitu pula saat kakekmu tutup usia, tak setetes pun Abah mengeluarkan air mata. Sebagai putra yang tertua, Abah harus menunjukkan ketegaran pada adik-adik Abah, tidak boleh ringkih. Begitu pula kamu, sebagai putra sulung tidak sepatutnya menangis.”
Aku diam, tapi bukan berarti setuju dengan pendapat Abah. Bagiku apa tidak ada salahnya orang menangis. Duka kalau dipendam dalam hati justru akan berlarut-larut dan kadang menjadi penyakit. Sebaliknya, jika ditumpahkan lewat tangisan, sebentar kemudian perasaan bisa menjadi plong. Segala beban yang mengendap di dada bagai termuntahkan. Aku kelewat pendirian Abah yang keras kepala. Pendiriannya yang kuat seolah tak terbantahkan.
”Menangis itu hanya untuk kaum perempuan karena sudah dari sananya begitu. Mereka memang gampang dan sangat mudah mengeluarkan air mata. Akan tetapi, bagi seorang lelaki menangis adalah hal yang tabu. Ia harus tangguh. Seberat apapun cobaan, harus ia sikapi dengan berani. Penderitaan dan kesengsaraan, sebagaimana juga kegembiraan dan kesenangan, adalah bagian dari permainan hidup, datang dan pergi silih berganti. Hadapilah tanpa air mata!”
Sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa menangis itu tidak identik denagn kelemahan, tetapi tiba-tiba kulihat dua orang perawat memasuki ruangan tempat Uma dirawat. Aku dan Abah serentak bergegas menuju ruangan Uma. Salah satu perawat mengatakan bahwa tekanan darah Uma masih tinggi. Kadar gulanya juga sama. Tadi pagi kata dokter jika dalam tiga hari ini diabetesnya tidak turun, kalau memang mau Uma bisa saja di rujuk ke RSUD Banjarmasin, tetapi lebih baik tunggu dulu perkembangannya nanti. Mendengar keterangan tersebut jantungku berdegup kencang, menimbulkan perasaan was-was. Aku berharap akan ada keajaiban dari Allah SWT.
Suatu malam, aku dan Julak Iram mendapat giliran untuk menunggui Uma sedangkan Abah pulang ke rumah mengingat sidin beberapa malam sebelumnya selalu berjaga. Ketika Uma tertidur dan cairan infus kulihat masih banyak, aku mengajak Julak keluar ruangan untuk mencari angin. Kami duduk di tikar plastik yang terhampar dilantai teras. Lantaran kejadian tadi siang masih mengusik di benakku, aku pun diliputi rasa penasaran. Aku bertanya kepada julak,tentang “apa betul lelaki itu tak boleh menagis?”
Sejenak Julak Iram tersenyum, tidak langsung menjawab. Mungkin ia tengah menyelami kegundahanku. ”Orang yang menangis belum tentu lemah atau cengeng,” akhirnya sidin berkomentar. ”Sekarang ini pengertian air mata begitu luas, bisa mengandung banyak makna. Jangan kira orang yang menangis itu rapuh, boleh jadi sebagai bagian dari strategi. Saat seorang istri berurai air mata, mungkin saja ia tengah memancing suaminya agar segera memberi perhatian lebih kepadanya. Biasanya lelaki memang gampang luluh kalau sudah melihat perempuan menangis sehingga ia akan berusaha memenuhi apapun keinginan si perempuan. Dengan begitu, diam-diam justru ia yang memegang.”Aku masih belum mengerti omongan Julak Iram.”
Julak Iram melanjutkan penjelasannya dengan mengambil sebuah kejadian bahwa beberapa tahun lalu, ada calon gubernur membesuk anak yang menderita pembesaran kepala. Karena sadar tengah dibuntuti para wartawan, sambil mengusap bocah malang itu, ia pun meneteskan air mata. Keesokan harinya, banyak media masa yang memberitakan momen ia menangis tersebut. Dengan cara menangis, akhirnya ia mendulang banyak suara dan berhasil terpilih menjadi Gubernur. Mendengar banyak penjelasan dari Julak Iram aku masih bingung bila membandingkannya dengan pendirian Abah yang melarang keras aku menangis.
Ternyata sebelum dibawa ke Banjarmasin, Uma menghembuskan nafas terakhirnya. Kata-kata sudah tidak bisa mewakili betapa dalam kesedihan yang menghujamku saat itu. Kucoba untuk mencegah buliran kristal jatuh bergulir di pipiku. Adikku yang baru SMP, Ihin, mulai menangis di dekat jenazah Uma. Aku segera mengingatkanya dengan menakutinya jikalau nanti ketahuan Abah, maka Abah akan marah. Air matanya pun cepat menyusut.
Usai pemakaman, sekilas kudengar orang-orang berkomentar. Ada yang menilaiku sangat tegar lantaran tidak menangis, sebaliknya ada pula yang setengah menghujatku, menganggap aku tidak sayang kepada Uma karena sama sekali tak menangisi kepergiannya. Sekitar pukul 10.00 WITA usai selamatan turun tanah, aku mengurung diri dalam kamar. Biarlah kurajut kenangan tentang Uma diatas tempat tidurku. Tapi belum lagi jauh menerawang, tiba-tiba kudengar suara seperti orang sedang menangis. ”Bukankah tadi ketiga adikku sudah terlelap?”

Agaknya suara tersebut berasal dari kamar sebelah. Aku pun beringsut melangkah dan mengintip dari balik pintu yang tak terkunci. Betapa terkejutnya aku. Ternyata yang menangis itu adalah Abah. Aku yakin tak salah lihat. Abah benar-benar menangis. Aku tak tahu apakah karena terlalu cintanya Abah kepada Uma atau lantaran alasan lain. Semula aku sempat bermaksud menerobos masuk kamar itu untuk menenangkan Abah, tetapi begitu ingat selama ini betapa sering Abah melarang anak lelakinya menangis, menghancurkan air mata, aku pun segera mengurungkan niat tersebut. Aku tak ingin Abah malu karena aku memergokinya tengah menangis. Biarlah ini cukup menjadi rahasiaku saja. :’) []

                                                                                           ~Aliansyah Jumbawuya~

Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk

                                 Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk
Ahmad Rifa’i Rif’an

Time is my life
Sesampainya di rumah setelah selesai mengurus jenazah kakeknya, Sulaiman bin Abdul Malik, Khalifah Umar bin Abdul Aziz istirahat dengan berbaring di ranjang. Tak selang lama, putra Umar, Abdul Malik, datang kepadanya dan bertanya : “Wahai Amirul mu’minin, gerangan apakah yang membaringkan Anda di siang hari bolong seperti ini?”
Umar menjawab, “Aku letih, aku butuh istirahat”
Abdul Malik berkata, “Pantaskah Anda beristirahat padahal banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, masih banyak rakyat tertindas yang butuh pertolonganmu.”
Umar menjawab, “Semalam suntuk aku menjaga pamanmu dan itu yang mendorong aku untuk istirahat, nanti setelah sholat dhuhur aku akan mengembalikan hak-hak orang-orang yang tertindas dan teraniaya.”
Sang anak pun bertanya, “Wahai Amirul Mu’minin, siapakah yang menjamin Anda hidup sampai Dhuhur? Bagaimana kalau Tuhan menakdirkan Anda meninggal dunia sekarang?”
Kemudian Umar bangun dan pergi membawa satu karung pikulan gandum, lalu mencari orang yang kelaparan.

Hakikat waktu
Setiap manusia di muka bumi ini diberikan jumlah waktu yang sama oleh Tuhan, yaitu 60 menit setiap jam, dan 24 jam setiap hari. Yang menjadi masalah bukanlah jumlah waktunya, tetapi bagaimana manusia memanfaatkan waktunya. Waktu adalah esensi hidup kita yang dengannya kita diberi pilihan untuk mengisinya dengan aktivitas yang kosong atau dengan melakukan hal-hal yang produktif. Malik bin Nabi dalam bukunya Syuruth An-Nahdhah memulai uraiannya dengan mengutip satu ungkapan yang dinilai oleh sebagian ulama sebagai hadits Nabi Muhammad s.a.w., “ Tidak terbit fajar suatu hari, kecuali dia berseru, ‘ Putra-putri adam, aku waktu, aku ciptaan baru, yang menjadi saksi usahamu. Gunakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat’.”
“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
“Kehilangan waktu itu lebih sulit daripada kematian, karena kehilangan waktu membuatmu jauh dari Allah dan Hari Akhir, sementara kematian membuatmu jauh dari kehidupan dunia dan penghuninya saja.” (Ibnu al-Qayyim)
“Dunia ini hanya terdiri dari tiga hari : kemarin, ia telah pergi bersama dengan semua yang menyertainya. Besok, engkau mungkin takkan pernah menemuinya. Hari ini, itulah yang kau punya, jadi beramallah di sana.” ( Hasan al- Bashri)
“Wahai Bani Adam (manusia), sesungguhnya anda hanyalah kumpulan hari-hari, maka jika hari telah berlalu berarti telah berlalu sebagian dirimu.” (Hasan al-Bashri)
Begitu berartinya waktu dalam kehidupan kita. Islam telah memberikan gambaran yang utuh tentang memuliakan waktu, karakteristik waktu dan rahasia manajemen waktu nabi. Dalam Al-Qur’an, Allah telah menempatkan waktu pada posisi yang sangat tinggi. Dalam Al-Qur’an waktu benar-benar dimuliakan sampai-sampai banyak sumpah atas nama waktu. Misalnya “Demi waktu” dalam QS. Al-Ashr, “Demi waktu saat matahari naik sepenggalah” dalam QS Adh-Dhuhaa. Setiap orang harus bisa menghargai waktu. Waktu adalah modal bagi seorang hamba. Sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Ghazali, “Seseorang yang membiarkan waktunya berlalu sia-sia, dan lenyap begitu saja, sama artinya ia dengan sengaja atau tidak sengaja- telah melenyapkan sisa-sisa masa kehidupannya”.
Setiap detik adalah perjalanan menuju alam kubur, setiap saat adalah tahapan berkurangnya usia dan semakin mendekat pada kematian. Sehingga hamba yang beruntung, ia akan memanfaatkan waktunya untuk kebaikan, tidak ada saat untuk melakukan hal yang sia-sia, dan mengatur waktu yang akan dihabiskan tersebut dengan tujuan yang jelas. Thomas charlyle dalam kata-kata bijaknya mengatakan, “Seseorang yang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, akan membuat suatu kemajuan walaupun ia berada di jalan yang sulit. Seseorang tanpa tujuan yang jelas, tidak akan membuat suatu kemajuan meskipun ia berada di jalan yang mulus.”
Bayangkan jika ada sebuah bank yang memberikan uang kepada kita Rp 86.400 setiap pagi dan kita harus menghabiskan semua uang tersebut. Sebab pada malam hari, bank tersebut akan membakar uang yang tersisa, yang tidak kita gunakan. Apa yang akan kita lakukan? Tentu saja kita akan menghabiskan uang tersebut secepat mungkin. Setiap kita, memiliki sebuah bank seperti itu yang bernama “Waktu”. Setiap pagi, ia akan membuka sebuah akun baru dan memberi kita 86.400 detik. Kemudian di malam harinya, ia akan membakar waktu yang tersisa. Jika kita tidak menggunakan waktu tersebut dengan baik, maka kita akan menyesal karena kita tidak dapat meminta kembali sisa waktu yang tidak kita habiskan dan kita juga tidak dapat meminta “uang muka” untuk hari esok.
  • Untuk tahu bagaimana pentingnya waktu dalam 1 tahun, tanyakan pada siswa yang gagal dalam kelas.
  • Untuk tahu bagaimana pentingnya waktu dalam 1 bulan, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
  • Untuk tahu bagaimana pentingnya waktu dalam 1 minggu, tanyakan pada seorang editor majalah mingguan.
  • Untuk tahu bagaimana pentingnya waktu dalam 1 jam, tanyakan pada seorang gadis yang menunggu untuk bertemu kekasihnya.
  • Untuk tahu bagaimana pentingnya waktu dalam 1 menit, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat.
  • Untuk tahu bagaimana pentingnya waktu dalam 1 detik, tanyakan pada orang yang selamat dari kecelakaan.
  • Untuk tahu bagaimana pentingnya waktu dalam 1 mili detik, tanyakan pada orang yang meraih medali perak dalam pertandingan.
Bukan ‘Berapa?’, tapi ‘Untuk apa?’
Waktu terus mengalir menuju sisa yang semakin sempit. Lalu kalimat tanya klasik yang seharusnya terus-menerus kita ajukan kepada jiwa kita sendiri hanyalah satu. Karena satu kalimat tanya itu nantinya juga akan menjadi kalimat tanya yang diajukan Allah kepada kita di akhir masa : Waktumu kau habiskan untuk apa?
Masa terus mengalir menuju peraduannya. Detik demi detik pun akan tetap melaju. Kencang atau tidak lajunya bukan bergantung jam dinding yang menempel di kamar. Cepat lambatnya waktu tak ada kaitannya dengan jam digital yang kita tatap tiap saat buka HP. Cepat lambatnya waktu akan berbeda bagi tiap orang, meskipun jarum detik tetap bergerak dengan kecepatan yang sama. Umur kita bergantung besar pada produktivitas kita dalam memanfaatkan usia. Jadi, sekalipun orang dikatakan memiliki umur panjang, tetapi kalau hidupnya tidak produktif, pada hakikatnya ia berumur pendek.  Bahkan, ia mengalami kebangkrutan dalam umurnya, karena fasilitas usia yang diamanatkan oleh Allah dan dipertanggung jawabkan kelak di hari akhir tidak digunakan secara efektif dan produktif.
Dengan sindiran yang cukup telak, Buya Hamka pernah menasehatkan, “Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja.” Dengan perumpamaan babi hutan dan kera, Buya Hamka seolah menuturkan bahwa jika kualitas hidup kita hanya sekedar menjalani hidup mengalir tanpa punya makna, maka apa bedanya dengan babi hutan yang selama ini kita rendahkan. Kalau tiap hari kita bekerja dan bekerja hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup tanpa ada tujuan yang lebih tinggi, apa beda kita dengan kera yang tiap hari juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masa terus beralih menuju titik peraduannya, dan Allah tak pernah memberi kalimat tanya dengan kata awal ‘berapa’. Kalimat tanyanya adalah ‘Untuk apa’. Masa tak pernah menunggu. Usia tak pernah menanti. Satu yang pasti, usia kita adalah amanah yang tidak gratis. Ia merupakan modal yang diberikan Allah untuk kita dan tidak ada jeda untuk istirahat. Sibukkan diri dengan hal-hal yang produktif dan lelahkan jiwa dengan merangkai ide-ide yang bermanfaat bagi banyak makhluk.
Lelah adalah nikmat. Lelahnya muslim bisa menjadikannya lebih dekat kepada Rabb-nya. Di siang hari ia curahkan energi dalam perjuangan iman, dan di malam harinya dengan berjuta keluh kesah yang ia adukan lelahnya di tiap sujud malamnya. Sibuk seorang muslim juga indah. Dalam sibuk ia berlatih untuk mengelola waktu, mengatur jadwal, dan merapikan agenda. Benar kata seorang teman, “ Jika ingin memberi amanah, berilah pada orang yang sibuk karena dia lebih pandai mengatur waktu ketimbang mereka yang terbiasa menganggur.”  Bagi makhluk, waktu memiliki sifat yang misterius: tidak dapat kembali, cepat berlalu, dan momen yang berlalu belum tentu dapat terulang. Sehingga terkadang penyesalan datang pada manusia yang telah menyiakan waktunya dengan hal-hal yang mubazir, bahkan dengan keburukan.

Sibukkanlah diri karena sibuk itu indah. Apalagi jika sibuk dalam agenda ibadah. Nikmati kesibukan dan kumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan dengan tiket surga yang paling indah. Ketika kita benar-benar dalam waktu yang teramat sibuk, kita baru akan menyadari betapa berharganya waktu luang yang selama ini kita biarkan terlewat begitu saja. Kita tidak harus menghindari beristirahat atau rekreasi. Yang kita hindari adalah menyia-nyiakan waktu. Rekreasi itu sendiri berarti menciptakan kembali. Salah satu tragedi terbesar dalam kehidupan modern ialah kehidupan kita yang tergesa-gesa, kita sering membiarkan diri kita melesat terlalu jauh dari rohani sehingga diragukan apakah keduanya dapat bertemu kembali di dunia.

di ringkas oleh :Fathurrahmah 
santri kelas imrithy di PPM Aswaja Nusantara
Mahasiswi fakultas ekonomi di UMY

Warna-Warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya

Judul buku : Warna-Warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya
Oleh : Tim pustaka familia

Warna-Warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya
Pada dasarnya, anak cerdas tidak tumbuh dengan sendirinya. Orang tua memiliki pengaruh yang besar untuk menciptakan lingkungan  yang kondusif umtuk merangsang perkembangan potensi anak. Yang perlu diingat bahwa setiap anak memiliki warna kecerdasan yang berbeda satu sama lain, bahkan dengan saudara kandungnya sendiri sekalipun. Namun, kesadaran akan hal ini masih sering terabaikan oleh kalangan orangtua. Itulah sebabnya, pola perlakuan yang sama tidak bisa diterapkan untuk semua anak. Setiap anak haruslah memiliki cara penanganan yang berbeda karena setiap individu dari mereka tidaklah sama.
Memiliki anak cerdas tentunya merupakan dambaan bagi semua orang tua. Oleh sebab itu, wajib bagi mereka untuk memilki kesadaran akan pentingnya pendampingan terhadap anak dan pemahaman akan bentuk-bentuk kecerdasan anak. Selain itu, melatih diri terus-menerus untuk menjadi lebih kreatif dalam menyikapi anak-anak juga tidak kalah penting.
Menurut Howard Gardner, ada 8 kecerdasan dasar yang sering disebut kecerdasan majemuk :
1.      Kecerdasan bahasa
kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mencerna apa yang dibaca dan apa yang dipikirkan.
2.      Kecerdasan musikal
anak yang memiliki kecerdasan musikal akan memiliki kemampuan menghafal syair dengan cepat.
3.      Kecerdasan logis
anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya berprestasi dalam bidang Matematika dan IPA.
4.      Kecerdasan antarpribadi
Kemauan untuk berbagi, kemampuan berempati dan menunjukkan kasih sayangnya dengan nyata, dan memiliki sense of humor.
5.      Kecerdasan memahami diri
Anak yang memiliki kemampuan mengenali diri sendiri yang baik akan mampu menemukan cara mengobati kekecewaannya atau kebosanannya sehingga dapat menemukan jalan keluarnya.
6.      Kecerdasan spasial
memiliki kemampuan menggambarkan sesuatu dengan jelas, mampu menggambar di atas kertas lebih dari satu dimensi, serta memiliki imajinasi yang kuat.
7.      Kecerdasan olah tubuh
kecerdasan yang dimiliki oleh para atlet, pemahat, atau montir.
8.      Kecerdasan naturalis
kemampuan yang dimiliki anak dalam mengembangkan pengamatan terhadap alam sekitar.
Menjadikan anak cerdas tidaklah hanya melalui metode pembelajaran konvensional yang monoton, yaitu baca tulis yang sering membuat anak jenuh dan stress. Mengajarkan sempoa (metode hitung cepat) bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif. Sempoa tak hanya bisa meningkatkan kecerdasan dalam bidang Matematika saja, namun juga dapat mendukung kemampuan anak dalam mata pelajaran lain. Hal ini karena metode sempoa dapat meningkatkan keseimbanagan otak kanan dan otak kiri. Sehingga, konsentrasi, kreativitas, dan juga kecerdasan emosional (Emotional Inteligence) anak juga akan meningkat.
Selain dengan sempoa, belajar menggambar juga penting. Namun, belajar menggambar yang efektif adalah belajar yang tanpa ada kekangan. Artinya, anak diberikan kebebasan penuh untuk menentukan objek yang dia sukai. Biarkan anak berekspresi berdasarkan imajinasinya baik dari segi bentuk maupun warnanya. Orang tua tak perlu melihat hasil karya anak dari kacamata orang dewasa. Orangtua hanya perlu memberikan apresiasi dari setiap karya yang mereka buat. Anak menggambar sesuai dengan kemampuan imajinasinya sendiri. Sehingga, jika tanggapan yang diberikan tidak sesuai justru hanya akan mematahkan semangat belajarnya dan bisa menghilangkan kretifitasnya.
Dari penelitian terhadap 150 bayi di California, dengan usia 2-3 hari mereka sudah bisa membedakan suara ibunya dengan suara orang lain. Hal itu bisa terjadi apabila bayi ketika masih dalam kandungan memperoleh stimulasi. Sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa bunyi-bunyian di lingkungan sekitar ibunya membantu otak bayi untuk berkembang, karena bayi sudah bisa mendengarkan sejak dalam kandungan.
Stimulasi berupa bunyi-bunyian yang diberikan pada bayi sejak dalam kandungan meningkatkan kecerdasan komunikasinya. Hasilnya, kemampuan dalam berkomunikasi mereka lebih cepat dari anak lain yang tidak pernah diberikan stimulasi.
Adapun stimulasi awal yang dapat diberikan kepada anak oleh orangtua untuk setiap bidang kecerdasan :
a.       Kecerdasan verbal linguistik
mengajak anak membaca bersama, memperhatikan dengan sungguh setiap pertanyaan anak, mendorong anak untuk menceritakan pengalamannya, dan mengajak bermain bersama.
b.      Kecerdasan logika matematika
mengajak anak bermain catur, kartu, memperkenalkan sistem berhitung, dan alat technologi berhitung.
c.       Kecerdasan visual-spasial
mendorong anak untuk menggambar, mewarnai, mengatur dekorasi ruangan, bermain puzzle, dan lain-lain.
d.      Kecerdasan jasmani-kinestik
mengajak berolahraga, mengajak belajar menari, dan melatih kemampuan menggunakan jari tangan untuk membuat ketrampilan.
e.       Kecerdasan musik
memperkenalkan lagu pada anak, menajaknya bernyanyi dan bermain musik, serta mengajaknya menonton pagelaran musik.
f.       Kecerdasan interpersonal
mengajak bermain bersama keluarga, mendorong anak bergaul dengan teman sebaya, dan melatih anak berpendapat.
g.      Kecerdasan natural
mengajak anak menikmati alam, mengajak anak berpetualang, serta memperkenalkan flora dan fauna.
Ada banyak anak yang sebenarnya berbakat. Namun, faktor sorang tua yang tidak memiliki pengetahuan untuk membimbingnya, bakat mereka akhirnya tidak berkembang. Ada banyak alternatif untuk menemukan mutiara dalam diri anak :
a.       Membaca
Menambah informasi bakat seorang anak dari buku, sehingga anak akan melihat lebih jauh tentang dirinya setelah mendapatkan informasi dari buku tersebut.
b.      Menulis
Dengan tulisan, anak bisa mengembangkan imajinasinya.
c.       Sosial Budaya
Mengenalkan anak dengan berbagai bentuk kehidupan sosial dan permasalahannya sehingga akan memancing keinginan anak untuk terlibat didalamnya.
d.      Pengetahuan Alam
Pada bidang ini, anak akan belajar bereksperiman dan melakukan penelitian secara seksama sehingga dapat melatih kesabaran dan menambah pengetahuan.
e.       Kesenian
Menyalurka anak pada kesenian akan melatihnya untuk menggali bakat dan kreativitasnya secara maksimal.
f.       Belajar Kelompok
Belajar kelompok ini dimaksudkan untuk mempermudah pemusatan perhatian dan pengamatan kemajuan dari kelompok dengan bakat yang sama.
            Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, untuk dapat mendampingi seorang anak orang tua juga perlu latihan. Orang tua juga harus menjadi orang tua yang menyenangkan bagi anak-anaknya. Mereka harus melakukan pendektan yang positif terhadap anak-anak. Kuncinya, cukup sederhana yaitu :
1.      Memberdayakan seluruh inderanya
2.      Komunikasi dan diskusi
3.      Memberi kesempatan
4.      Mengajak dan mendorong
5.      Memberi teladan
6.      Merubah lingkungan rumah dan keluarga
7.      Memuji

 Di ringkas oleh : Sri wahyuningsih
santri kelas Alfiyah PPM Aswaja Nusantara
Mahasiswi jurusan PGMI di Alma Atta