Judul buku : Warna-Warni
Kecerdasan Anak dan Pendampingannya
Oleh : Tim
pustaka familia
Warna-Warni Kecerdasan Anak dan
Pendampingannya
Pada dasarnya, anak cerdas tidak
tumbuh dengan sendirinya. Orang tua memiliki pengaruh yang besar untuk
menciptakan lingkungan yang kondusif
umtuk merangsang perkembangan potensi anak. Yang perlu diingat bahwa setiap
anak memiliki warna kecerdasan yang berbeda satu sama lain, bahkan dengan
saudara kandungnya sendiri sekalipun. Namun, kesadaran akan hal ini masih
sering terabaikan oleh kalangan orangtua. Itulah sebabnya, pola perlakuan yang
sama tidak bisa diterapkan untuk semua anak. Setiap anak haruslah memiliki cara
penanganan yang berbeda karena setiap individu dari mereka tidaklah sama.
Memiliki anak cerdas tentunya
merupakan dambaan bagi semua orang tua. Oleh sebab itu, wajib bagi mereka untuk
memilki kesadaran akan pentingnya pendampingan terhadap anak dan pemahaman akan
bentuk-bentuk kecerdasan anak. Selain itu, melatih diri terus-menerus untuk
menjadi lebih kreatif dalam menyikapi anak-anak juga tidak kalah penting.
Menurut Howard Gardner, ada 8
kecerdasan dasar yang sering disebut kecerdasan majemuk :
1.
Kecerdasan bahasa
kecerdasan yang berkaitan dengan
kemampuan untuk mencerna apa yang dibaca dan apa yang dipikirkan.
2.
Kecerdasan musikal
anak yang memiliki kecerdasan
musikal akan memiliki kemampuan menghafal syair dengan cepat.
3.
Kecerdasan logis
anak yang memiliki kecerdasan ini
biasanya berprestasi dalam bidang Matematika dan IPA.
4.
Kecerdasan antarpribadi
Kemauan untuk berbagi, kemampuan
berempati dan menunjukkan kasih sayangnya dengan nyata, dan memiliki sense of
humor.
5.
Kecerdasan memahami diri
Anak yang memiliki kemampuan
mengenali diri sendiri yang baik akan mampu menemukan cara mengobati kekecewaannya
atau kebosanannya sehingga dapat menemukan jalan keluarnya.
6.
Kecerdasan spasial
memiliki kemampuan menggambarkan
sesuatu dengan jelas, mampu menggambar di atas kertas lebih dari satu dimensi, serta
memiliki imajinasi yang kuat.
7.
Kecerdasan olah tubuh
kecerdasan yang dimiliki oleh para
atlet, pemahat, atau montir.
8.
Kecerdasan naturalis
kemampuan yang dimiliki anak dalam
mengembangkan pengamatan terhadap alam sekitar.
Menjadikan anak cerdas tidaklah
hanya melalui metode pembelajaran konvensional yang monoton, yaitu baca tulis
yang sering membuat anak jenuh dan stress. Mengajarkan sempoa (metode hitung cepat)
bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif. Sempoa tak hanya bisa
meningkatkan kecerdasan dalam bidang Matematika saja, namun juga dapat
mendukung kemampuan anak dalam mata pelajaran lain. Hal ini karena metode
sempoa dapat meningkatkan keseimbanagan otak kanan dan otak kiri. Sehingga,
konsentrasi, kreativitas, dan juga kecerdasan emosional (Emotional
Inteligence) anak juga akan meningkat.
Selain dengan sempoa, belajar
menggambar juga penting. Namun, belajar menggambar yang efektif adalah belajar
yang tanpa ada kekangan. Artinya, anak diberikan kebebasan penuh untuk
menentukan objek yang dia sukai. Biarkan anak berekspresi berdasarkan
imajinasinya baik dari segi bentuk maupun warnanya. Orang tua tak perlu melihat
hasil karya anak dari kacamata orang dewasa. Orangtua hanya perlu memberikan
apresiasi dari setiap karya yang mereka buat. Anak menggambar sesuai dengan
kemampuan imajinasinya sendiri. Sehingga, jika tanggapan yang diberikan tidak
sesuai justru hanya akan mematahkan semangat belajarnya dan bisa menghilangkan
kretifitasnya.
Dari penelitian terhadap 150 bayi
di California, dengan usia 2-3 hari mereka sudah bisa membedakan suara ibunya
dengan suara orang lain. Hal itu bisa terjadi apabila bayi ketika masih dalam
kandungan memperoleh stimulasi. Sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan
bahwa bunyi-bunyian di lingkungan sekitar ibunya membantu otak bayi untuk
berkembang, karena bayi sudah bisa mendengarkan sejak dalam kandungan.
Stimulasi berupa bunyi-bunyian yang
diberikan pada bayi sejak dalam kandungan meningkatkan kecerdasan
komunikasinya. Hasilnya, kemampuan dalam berkomunikasi mereka lebih cepat dari
anak lain yang tidak pernah diberikan stimulasi.
Adapun stimulasi awal yang dapat
diberikan kepada anak oleh orangtua untuk setiap bidang kecerdasan :
a.
Kecerdasan verbal linguistik
mengajak anak membaca bersama,
memperhatikan dengan sungguh setiap pertanyaan anak, mendorong anak untuk
menceritakan pengalamannya, dan mengajak bermain bersama.
b.
Kecerdasan logika matematika
mengajak anak bermain catur, kartu,
memperkenalkan sistem berhitung, dan alat technologi berhitung.
c.
Kecerdasan visual-spasial
mendorong anak untuk menggambar,
mewarnai, mengatur dekorasi ruangan, bermain puzzle, dan lain-lain.
d.
Kecerdasan jasmani-kinestik
mengajak berolahraga, mengajak belajar
menari, dan melatih kemampuan menggunakan jari tangan untuk membuat
ketrampilan.
e.
Kecerdasan musik
memperkenalkan lagu pada anak,
menajaknya bernyanyi dan bermain musik, serta mengajaknya menonton pagelaran
musik.
f.
Kecerdasan interpersonal
mengajak bermain bersama keluarga,
mendorong anak bergaul dengan teman sebaya, dan melatih anak berpendapat.
g.
Kecerdasan natural
mengajak anak menikmati alam,
mengajak anak berpetualang, serta memperkenalkan flora dan fauna.
Ada banyak anak yang sebenarnya
berbakat. Namun, faktor sorang tua yang tidak memiliki pengetahuan untuk
membimbingnya, bakat mereka akhirnya tidak berkembang. Ada banyak alternatif
untuk menemukan mutiara dalam diri anak :
a.
Membaca
Menambah informasi bakat seorang
anak dari buku, sehingga anak akan melihat lebih jauh tentang dirinya setelah
mendapatkan informasi dari buku tersebut.
b.
Menulis
Dengan tulisan, anak bisa
mengembangkan imajinasinya.
c.
Sosial Budaya
Mengenalkan anak dengan berbagai
bentuk kehidupan sosial dan permasalahannya sehingga akan memancing keinginan
anak untuk terlibat didalamnya.
d.
Pengetahuan Alam
Pada bidang ini, anak akan belajar
bereksperiman dan melakukan penelitian secara seksama sehingga dapat melatih
kesabaran dan menambah pengetahuan.
e.
Kesenian
Menyalurka anak pada kesenian akan
melatihnya untuk menggali bakat dan kreativitasnya secara maksimal.
f.
Belajar Kelompok
Belajar kelompok ini dimaksudkan
untuk mempermudah pemusatan perhatian dan pengamatan kemajuan dari kelompok
dengan bakat yang sama.
Dari
hal-hal yang telah diuraikan di atas, untuk dapat mendampingi seorang anak
orang tua juga perlu latihan. Orang tua juga harus menjadi orang tua yang
menyenangkan bagi anak-anaknya. Mereka harus melakukan pendektan yang positif
terhadap anak-anak. Kuncinya, cukup sederhana yaitu :
1.
Memberdayakan seluruh inderanya
2.
Komunikasi dan diskusi
3.
Memberi kesempatan
4.
Mengajak dan mendorong
5.
Memberi teladan
6.
Merubah lingkungan rumah dan
keluarga
7.
Memuji
Di ringkas oleh : Sri wahyuningsih
santri kelas Alfiyah PPM Aswaja Nusantara
Mahasiswi jurusan PGMI di Alma Atta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar